Shallom semua. Kami dari warga PBM mengucapkan selamat Tahun Baru Cina kepada semua. Semoga kita terus diberkati. Amen!
Laman Blog Rasmi Pelayanan Bahasa Malaysia Gereja Anglikan Good Shepherd Subang Jaya Masa Kebaktian : 2:00 petang - 4:00 petang Bible study : 4:15 petang-5 :15 petang Emel : pbmgssj@gmail.com Tel / Fx : 03-80251207 H/p : 019-3880285
Monday, 23 January 2012
Saturday, 14 January 2012
Kristian di Malaysia
Sejarah Kristian di Malaysia
Kemunculan agama Kristian boleh dilihat pada orang Nestoria dan para pedagang di Melaka sebelum penaklukan Portugis pada 1511. British memperolehi Pulau Pinang pada tahun 1786 dan kemudiannya pada tahun 1795, Melaka diambil semula daripada penaklukan Belanda sejak tahun 1641. Paderi-paderi dari Thailand menubuhkan Seminary Major di Pulau Pinang pada 1810. LMS diasaskan di Melaka dan Pulau Pinang sejak tahun 1815, tetapi kebanyakan misi Mazhab Protestant jatuh setelah 1842 apabila ia menjadi kebolehan untuk memasuki China. Kuasa Mazhab Katolik kekal, tetapi dibahagikan di antara Portugis dan Perancis.
Menteri buka Brethren dates dari 1860 dan Methodist dari 1885. Presbyterianisme membesar melalui gereja-gereja Cina di Johor dan jemaah orang asing di Pulau Pinang, Ipoh dan Kuala Lumpur. Misi ke puak asli Sengoi bermula pada 1932. Pentecostalisme menjadi sebuah pengaruh lebih besar melalui Gerakan Charismatic pada 1970an, tetapi mubaligh Amerika Utara but dan Ceylon telah menjadi aktif dari 1935.
Pendatangan adalah sebuah faktor utama pada pembesaran gereja. Di Sabah, Misi Basle bermual bekerja dikalangan pendatang Cina Hakka pada 1882, yang kebanyakan mereka Kristian. Pendatang Tamil ke Malaya termasuk Katolik, Lutheran, Anglican dan Methodist. Pendatangan bertambah setelah Pemberontakan Boxer, terutamanya ke Sitiawan dan Sibu, masih kuat pusat-pusat still Methodist Cina. Gereja Mar Thoma dan Syrian Orthodoks telah ditubuhkan pada 1930an mengikuti pendatangan dari Pantai Kerela di India.
Di Sarawak pemerintahan Raja Brooke termasuk penyokongan untuk seorang menteri Anglican dari 1847 dan Katholik kemudiannya dibenarkan. Pada 1928 Misi Evangelical Borneo Australia, bermula untuk bekerja dengan sumber-sumber modest yang nevertheless menghasilkan gereja penduduk asli terbesar di Malaysia, SIB.
Perang Dunia II melihatkan kebuangan keketuaan orang asing dan sebuah jalan terhadap sebuah gereja orang asli telah diset lebih jelasnya. Malayan Christian Council (MCC), ditubuhkan pada 1948, coordinated mission groups sewaktu Kecemasan Malaya. Orang Cina ditempatkan ke dalam "Pekampungan Baru" dikhidmatkan oleh para mubaligh, kadangkala bekas-China, yang bekerja bersama Kristian tempatan dalam kerja perubatan dan kemasyarakatan. Walaubagaimanapun setetal merdeka pada 1957, banyak gereja sangat overdependent dengan orang asing. Pada 1970an gereja-gereja mengembangkan struktur-struktur berdikari Singapura dan juga penyokongan orang asing. Pembesaran baru pada gereja-gereja berdikari adalah satu ladi tanda keingingan untuk menubuhkan suatu pengenalan Kristian Malaysia.
Tanggungan Kristian pada pendidikan telah menjadi kuat melalui sekolah Anglican, Katolik dan Methodist, sekarangnya sebahagian sistem pendidikan kerajaan. Social concern diexpress melalui kerja perubatan, dan pertubuhan-pertubuhan seperti Malaysian CARE. Salvation Army dan YMCA/YWCA membuat penyumnbangan distinctive.
Sejak 1983 National Evangelical Christian Fellowship (NECF) telah memberikan suatu fokus untuk jemaah evangelical dan berdikari. Christian Federation of Malaysia incorporating the Christian Council of Malaysia (formerly MCC), Roman Catholics, dan NECF telah ditubuhkan pada 1986. Sabah Council of Churches dan Persatuan Gereja Sarawak fulfill similar functions di Malaysia Timur.
Malaysia adalah sebuah konteks berbagai agama di mana Western theological preoccupations tidak sentiasa relevan. Lay leadership telah mengembangkan secara kuat di kebanyakan gereja. Walaupun ada banyak cabaran melalui pengakibat politik dan ekonomi berturakan, sepeti Malaysia sendiri, gereja-gereja telah bermula melihat bahawa mereka telah menyumbang untuk membuat suatu peringkat yang lebih besar.
Komuniti Anglikan
Komuni Anglikan adalah afiliasi sedunia dari Gereja-gereja Anglikan. "Gereja Anglikan" selalu mempunyai otoritas yuridis yang universal, karena setiap gereja nasional atau regional mempunyai otonomi yang penuh. Seperti yang tersirat dari namanya, Komuni Anglikan adalah asosiasi dari gereja-gereja ini yang memiliki komuni penuhatau persekutuan dengan Gereja Inggris (yang dapat dianggap sebagai "gereja induk" dari komuni sedunia, dan secara khusus dengan primatnya, Uskup Agung Canterbury. Dengan lebih dari 70 juta anggotanya, Komuni Anglikan adalah komuni terbesar ketiga di dunia, setelah Gereja Katolik Roma dan Gereja-gereja Ortodoks Timur.
Status komuni penuh berarti bahwa semua ritus yang diselenggarakan di sebuah gereja diakui oleh yang lainnya. Beberapa dari gereja-gereja ini dikenal sebagai Anglikan, yang secara eksplisit mengakui hubungannya dengan Inggris (Ecclesia Anglicana berarti "Gereja Inggris"); yang lainnya, seperti mislanya Gereja Episkopal di Amerika Serikat dan Gereja Episkopal Skotlandia, atau Gereja Irlandia, lebih suka menggunakan nama yang lain. Masing-masing Gereja mempunyai doktrin danliturginya sendiri, yang pada umumnya didasarkan pada doktrin dan lilturgi Gereja Inggris. Masing-masing Gereja juga mempunyai proses legislatifnya serta peraturan episkopalnya sendiri, di bawah kepemimpinan seorang primat setempat.
Monday, 9 January 2012
KERJASAMA SEPASUKAN
AKRAWALA: TIM KERJA KRISTEN Salah satu contoh terbaik tentang tim kerja Kristen tertulis dalam 1 Korintus 12. Paulus memberi tahu kita bahwa kita semua adalah bagian dari satu tubuh dalam Kristus. Tidak masalah dari mana kita berasal atau apa yang kita lakukan sebelum kita menjadi Kristen. Sekarang, kita sudah menjadi satu tubuh Kristus. Hal ini memang benar dalam dua hal. Pertama, semua orang Kristen terikat bersama. Kemudian, dalam komunitas gereja kita pun terikat bersama. Saat kita berkumpul bersama dan bekerja dengan orang-orang dari latar belakang berbeda-beda, kita tahu bahwa kita tidak diciptakan sama semua. Beberapa dari kita adalah orang-orang yang keras dalam memperingatkan dan selalu berada di depan banyak orang sambil berkata "ikutlah aku". Beberapa orang tenang dan menunggu perintah, serta bersedia bekerja jika tidak dilihat orang lain. Akan tetapi, dinamikanya tidak berhenti di situ. Orang-orang yang memimpin unggul dalam banyak hal, orang-orang yang bekerja di balik layar pun unggul dalam banyak hal. Dari fakta ini kita mendapati orang-orang yang merasa tertinggal. Barangkali beberapa di antara kita yang memimpin, percaya bahwa setiap orang mampu melakukan dengan tepat apa yang kita lakukan. Jika demikian, bagaimana kita mengatasi konflik antara karunia dan talenta ini? Pertama, kita perlu menyadari bahwa kita semua tidak memiliki karunia yang sama. Paulus mengatakan kepada kita dalam 1 Korintus 12:1-11 bahwa kita semua memiliki karunia yang berbeda-beda dan karunia- karunia tersebut akan digunakan dengan cara yang berbeda-beda. Jika Anda seorang atlet, Anda seharusnya tidak menganggap setiap orang adalah atlet. Apabila Anda dapat bernyanyi, Anda seharusnya tidak berpikir bahwa setiap orang harus bergabung dalam paduan suara. Ketika kita menyadari bahwa setiap orang diberikan talenta dan karunia yang berbeda-beda, kita dapat bekerja bersama-sama dengan lebih baik. Kedua, kita harus memahami bahwa kita semua diciptakan berbeda. Allah tidak menciptakan masing-masing dari kita dalam keadaan yang sama. Dalam ayat 12-13, Paulus mengingatkan kita bahwa kita semua berasal dari latar belakang dan kebangsaan yang berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa kita semua memiliki sistem nilai yang berbeda-beda. Orang-orang Kristen baru harus diperlakukan dengan sikap hormat yang lebih besar, karena mereka biasanya tidak tahu bahwa apa yang mereka katakan atau apa yang mereka lakukan tidak diterima oleh anggota kelompok. Latihlah mereka dalam situasi lain di luar kelompok, bukan di tempat yang sama. Terakhir, jangan mengeluh dan menyerah. Ayat 14-26 membahas orang-orang yang suka mengeluh dan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas. Pertama, kita melihat orang-orang yang tidak mendapatkan cukup perhatian dan memutuskan bahwa mereka ingin berhenti. Kita semua berada dalam situasi ini bersama-sama dan tidak setiap orang akan mendapatkan pujian yang sama. Kedua, kita melihat orang-orang yang menertawakan orang lain. Hal ini tidak perlu kita lakukan di dalam kehidupan Kristen. Saat Anda atau orang lain dalam tim Anda memutuskan bahwa dia lebih penting, ingatkanlah orang itu bahwa kita harus bersukacita dengan mereka yang bergembira dan berduka dengan mereka yang menderita. Satu tubuh harus melekat bersama untuk mengerjakan tugas Allah. Ayat 27 sampai terakhir menunjukkan pada kita bahwa ada tingkatan-tingkatan dalam gereja dan para pemimpin harus dihormati. Ketika seorang pemimpin jatuh, dia seharusnya tidak memimpin. Namun, jika hal itu terjadi, bukanlah bagian orang Kristen untuk mengeluh. Bagian orang Kristen adalah bekerja untuk kemuliaan Allah. (t/Setya) Diterjemahkan dari: Nama situs: Pinnaclebalance Alamat URL: http://pinnaclebalance.com/2009/07/christian-teamwork/ Judul asli artikel: Christian Teamwork Penulis: Steve Crenshaw Tanggal akses: 11 November 2011
Sunday, 8 January 2012
Kebaktian pertama PBM 2012
Shallom. Kebaktian pertama PBM untuk tahun 2012 akan diadakan pada hari ini 8 januari 2012. PBM akan mengadakan kebaktian setiap ahad 2 : 00 petang. Marilah datang bersama-sama dengan kami ya.
Subscribe to:
Posts (Atom)