Peta PBM

Monday, 9 January 2012

KERJASAMA SEPASUKAN


AKRAWALA: TIM KERJA KRISTEN

Salah satu contoh terbaik tentang tim kerja Kristen tertulis dalam 1
Korintus 12. Paulus memberi tahu kita bahwa kita semua adalah bagian
dari satu tubuh dalam Kristus. Tidak masalah dari mana kita berasal
atau apa yang kita lakukan sebelum kita menjadi Kristen. Sekarang,
kita sudah menjadi satu tubuh Kristus. Hal ini memang benar dalam dua
hal. Pertama, semua orang Kristen terikat bersama. Kemudian, dalam
komunitas gereja kita pun terikat bersama.

Saat kita berkumpul bersama dan bekerja dengan orang-orang dari latar
belakang berbeda-beda, kita tahu bahwa kita tidak diciptakan sama
semua. Beberapa dari kita adalah orang-orang yang keras dalam
memperingatkan dan selalu berada di depan banyak orang sambil berkata
"ikutlah aku". Beberapa orang tenang dan menunggu perintah, serta
bersedia bekerja jika tidak dilihat orang lain. Akan tetapi,
dinamikanya tidak berhenti di situ. Orang-orang yang memimpin unggul
dalam banyak hal, orang-orang yang bekerja di balik layar pun unggul
dalam banyak hal. Dari fakta ini kita mendapati orang-orang yang
merasa tertinggal. Barangkali beberapa di antara kita yang memimpin,
percaya bahwa setiap orang mampu melakukan dengan tepat apa yang kita
lakukan. Jika demikian, bagaimana kita mengatasi konflik antara
karunia dan talenta ini?

Pertama, kita perlu menyadari bahwa kita semua tidak memiliki karunia
yang sama. Paulus mengatakan kepada kita dalam 1 Korintus 12:1-11
bahwa kita semua memiliki karunia yang berbeda-beda dan karunia-
karunia tersebut akan digunakan dengan cara yang berbeda-beda. Jika
Anda seorang atlet, Anda seharusnya tidak menganggap setiap orang
adalah atlet. Apabila Anda dapat bernyanyi, Anda seharusnya tidak
berpikir bahwa setiap orang harus bergabung dalam paduan suara. Ketika
kita menyadari bahwa setiap orang diberikan talenta dan karunia yang
berbeda-beda, kita dapat bekerja bersama-sama dengan lebih baik.

Kedua, kita harus memahami bahwa kita semua diciptakan berbeda. Allah
tidak menciptakan masing-masing dari kita dalam keadaan yang sama.
Dalam ayat 12-13, Paulus mengingatkan kita bahwa kita semua berasal
dari latar belakang dan kebangsaan yang berbeda-beda. Hal ini berarti
bahwa kita semua memiliki sistem nilai yang berbeda-beda. Orang-orang
Kristen baru harus diperlakukan dengan sikap hormat yang lebih besar,
karena mereka biasanya tidak tahu bahwa apa yang mereka katakan atau
apa yang mereka lakukan tidak diterima oleh anggota kelompok. Latihlah
mereka dalam situasi lain di luar kelompok, bukan di tempat yang sama.

Terakhir, jangan mengeluh dan menyerah. Ayat 14-26 membahas
orang-orang yang suka mengeluh dan mudah menyerah dalam mengerjakan
tugas. Pertama, kita melihat orang-orang yang tidak mendapatkan cukup
perhatian dan memutuskan bahwa mereka ingin berhenti. Kita semua
berada dalam situasi ini bersama-sama dan tidak setiap orang akan
mendapatkan pujian yang sama. Kedua, kita melihat orang-orang yang
menertawakan orang lain. Hal ini tidak perlu kita lakukan di dalam
kehidupan Kristen. Saat Anda atau orang lain dalam tim Anda memutuskan
bahwa dia lebih penting, ingatkanlah orang itu bahwa kita harus
bersukacita dengan mereka yang bergembira dan berduka dengan mereka
yang menderita. Satu tubuh harus melekat bersama untuk mengerjakan
tugas Allah.

Ayat 27 sampai terakhir menunjukkan pada kita bahwa ada
tingkatan-tingkatan dalam gereja dan para pemimpin harus dihormati.
Ketika seorang pemimpin jatuh, dia seharusnya tidak memimpin. Namun,
jika hal itu terjadi, bukanlah bagian orang Kristen untuk mengeluh.
Bagian orang Kristen adalah bekerja untuk kemuliaan Allah. (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Pinnaclebalance
Alamat URL: http://pinnaclebalance.com/2009/07/christian-teamwork/
Judul asli artikel: Christian Teamwork
Penulis: Steve Crenshaw
Tanggal akses: 11 November 2011