Peta PBM

Tuesday, 30 August 2011

Keselamatan Tidak Pernah Gagal Roma 8:28-30 -K.A.M. Jusufroni - GEREJA KEMAH ABRAHAM INDONESIA




Injil Yohanes telah memberikan ringkasan dengan langkah-langkah berikut: Semua yang telah dipilih BAPA untuk menjadi milik-NYA, telah diberikan-NYA kepada Anak-NYA (17:6), dan semua yang telah diberikan-NYA kepada Anak, dikenal oleh Anak (10:14), dan dipanggil oleh Anak (10:3), dan mengenal suara-Nya (10:4,5), dan datang kepada-Nya (6:37), dan mengikuti Dia (10:27), dan Anak menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba (10:11, 15), dan kepada setiap orang yang untuknya Ia mati, Ia memberikan hidup kekal (10:28), dan memelihara mereka dalam firman BAPA (17:6), agar tidak ada satu pun yang binasa (6:39), atau direbut dari tangan-Nya (10:28), tetapi dibangkitkan pada akhir zaman (6:39), untuk memuliakan Anak-NYA selamanya (17:10).
“Pemilihan” adalah fondasi yang tidak dapat dirobohkan bagi keselamatan yang tidak mungkin gagal.
KONSEP PEMILIHAN PAULUS
Paulus merinci mengenai konsep “Pemilihan” ini seperti dalam Rm. 8:28-30 (28) “mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana TUHAN” (tois kata prothesin klêtois ousin)Kata klêtois adalah kata sifat yang berasal dari kata kaleô artinya “memanggil.”
Kata klêtois berarti mereka yang telah menerima panggilan atau undangan untuk menjadi tamu atau anggota dari suatu kumpulan, kelompok atau grup. Kata ini digunakan untuk membedakan dengan kata eklektoi yang berarti mereka yang telah memberikan respon atau tanggapan atas suatu panggilan atau undangan.
Poin ini menjadi lebih jelas bahwa rencana penyelamatan TUHAN tidak dapat digagalkan
(29a) “semua orang yang dipilih-NYA dari semula” (ous proegnô)
Kata proegnô secara harafiah berarti “diketahui/dikenal sebelumnya” (band. KJV: “foreknow”).
“dipilih-NYA” (proegnô) berarti diketahui/dikenal sebelumnya, artinya semua orang dipilihnya harus dilihat dalam konteks ay. 28 “mereka yang dipanggil-NYA” (klêtois).
(29b) “mereka juga ditentukan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-NYA” (kai proôrisen summorfous tês eikonos tou huiou autou)
Kata “ditentukan” menggunakan kata proôrisen artinya “ditetapkan/ditentukan/diputuskan sebelumnya.” Dalam KJV diterjemahkan “predestinate
Kata “serupa” menggunakan kata summorfous artinya memiliki bentuk atau natur yang sama.
(29c) “supaya Ia, Anak-NYA itu, menjadi sulung di antara banyak saudara” (eis to einai auton prôtotokon en pollois adelfois)
(30) “mereka yang ditentukan-NYA dari semula” (proôrisen)
“mereka itu juga dipanggil-NYA” (ekalesen)
Kata ekalesen berakar dari kata kaleô (lihat ay. 28)
“mereka yang dipanggil-NYA” (ekalesen)
“mereka itu juga dibenarkan-NYA” (edikaiôsen)
Kata edikaiôsen berakar dari kata dikaioô yang merupakan istilah hukum dalam pengertian “dinyatakan benar” atau bisa juga “dinyatakan bebas” (band. Kis. 13:39 dan Rm. 6:7)
“mereka yang dibenarkan-NYA” (edikaiôsen)
“mereka itu juga dimuliakan-NYA” (edoxasen)
Kata edoxasen berakar dari kata doxazô artinya “dimuliakan; ditinggikan; dihormati; diagungkan”
Panggilan dalam ayat 30 ini tidak diberikan kepada semua orang, karena semua orang yang dipanggil juga dibenarkan, padahal tidak semua orang dibenarkan, jadi, panggilan ayat 30 bukanlah panggilan umum, seperti yang diberikan TUHAN melalui seluruh ciptaan-NYA (Mzm. 19:2,3).
Karena “panggilan” di sini berkaitan bagi mereka yang ditentukan TUHAN untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-NYA (29).
PEMBENARAN OLEH IMAN
Pembenaran itu hanya oleh iman “kita yang dibenarkan karena iman” (dikaiôthentes oun ek pisteôs) (Rm. 5:1)
Kata “dibenarkan” menggunakan kata dikaioô (lihat ay. 30 di atas)
Jika semua yang dipanggil itu pasti dibenarkan, maka panggilan itu sendiri harus menghasilkan atau menjamin iman. Karena, tidak seorang pun dibenarkan tanpa iman.
Karena pembenaran hanya oleh iman, panggilan yang dimaksud haruslah tindakan TUHAN yang melaluinya IA menciptakan iman (Rm. 1:17)
PENGERTIAN PANGGILAN
Pengertian tentang panggilan TUHAN terlihat jelas dalam 1Kor. 1:23, 24
“tetapi untuk mereka yang dipanggil” (autois de tois klêtois)...“Kristus adalah kekuatan TUHAN dan hikmat TUHAN”(Khriston Theou dunamin kai Theou sofian)
Perhatikan kedua macam “panggilan” yang diimplikasikan dalam teks ini.
Pertama, pemberitaan Paulus menjangkau semua orang, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi, ini adalah panggilan umum dari injil.
Panggilan ini menawarkan keselamatan kepada semua orang yang mau percaya kepada Kristus, ternyata panggilan ini jatuh di telinga yang “tidak bersedia,” “banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih (polloi gar klêtoi, oligoi de eklektoi) (Mat. 22:14) [lihat ay. 28 di atas].
Kedua, Paulus merujuk pada panggilan lain, bahwa di antara mereka yang mendengar, ada sebagian yang dipanggil, sehingga mereka tidak menganggap salib sebagai kebodohan, tetapi kuasa dan hikmat TUHAN.
Berarti panggilan itu menghasilkan apa yang dituntutnya, yaitu iman. “Efektual”
Inilah anugerah yang tidak dapat dilawan, tetapi bukan berarti anugerah tidak dapat dilawan, “kamu selalu menentang Roh Kudus” (humeis aei tô Pneumati tô hagiô antipiptete) (Kis. 7:51 band. 2Kor. 4:4-6)
Karena manusia dibutakan oleh kegelapan, maka dibutuhkan mujizat “Terang Dunia” itu dibutuhkan daya ciptaan baru (Kej. 1:3 band. Kis. 16:14).
PENGENALAN SEBELUMNYA
Perhatikan implikasi yang muncul dalam Rm. 8:29 “semua orang yang dipilih-NYA dari semula” (ous proegnô)
Menimbulkan arti “pengenalan sebelumnya” sehingga ay. 29 ini memiliki muatan “meerka yang diketahui sebelumnya, juga ditentukan-NYA.”
Bahwa manusia beriman bukan karena kemampuan mereka sendiri, mereka membuat keputusan sendiri untuk beriman agar mereka dapat jadi anak-anak-NYA, tidak ada iman yang ditimbulkan dari diri sendiri yang sudah diketahui sebelumnya.
Mereka dipanggil secara efektual, bahwa semua orang yang dipanggil pasti secara sempurna dibenarkan—pembenaran oleh iman, dan karena itu panggilan ilahi menjamin iman.
Iman bukanlah produk dari kemampuan membuat keputusan pribadi yang direspon oleh TUHAN, iman adalah hasil dari anugerah TUHAN yang diprakarsai oleh TUHAN.
Jadi, pengenalan sebelumnya (foreknowledge) (Rm. 8:29) bukanlah kesadaran tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan, di luar anugerah TUHAN.
Sebaliknya, pengenalan sebelum itu merupakan jenis pengenalan yang dimaksud dalam PL:
Kej. 18:19 “AKU telah memilih (mengenal) dia (Abraham)supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN” (ki yeda‘tiw lema‘an asher yetsawweheth-banaw we’eth-betho akharaw weshamru derekh YHWH)
Yer. 1:5 “Sebelum AKU membentuk engkau dalam rahim ibumu, AKU telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, AKU telah menguduskan(memisahkan—memilih) engkau; AKU telah menetapkan engkau” (beterem etstsorkha vabbeten yeda‘tikha uveterem tetse merekhem hiqdashtikha)
Amos 3:2 “Hanya kamu (Israel) yang KU-kenal dari segala kaum di muka bumi” (raq ethkhem yada‘ti mikkol mishpekhoth)
Pengenalan sebelumnya yang seperti ini sama dengan pemilihan.
Jadi, “panggilan” dalam ay. 30 merupakan karya TUHAN yang berdaulat membawa manusia “panggilan” tersebut kepada iman yang olehnya mereka dibenarkan.


1 comment: